Pendidikan Formal-Nonformal Harus Seimbang
Pendidikan
formal, non formal dan informal harus diberikan secara seimbang kepada
siswa. Sebab, anak yang cerdas sekalipun, akan tertinggal jika hanya
mengandalkan pendidikan formal di sekolah. Di sisi lain, pendidikan
formal tidak mampu menampung aspirasi siswa. Untuk itu, semua jenis
pendidikan harus saling bersinergi demi kemajuan bangsa.
Bagaimana membuat pendidikan
formal, non formal dan informal sejajar, Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (PLS FIP) UNP gelar Seminar
Internasional (International Conference) di Axana Hotel,
Kamis (4/7). “Di sini, kita ingin memberikan pemahaman kepada
masyarakat, bahwa pendidikan dilaksanakan dalam tiga jalur. Yakni
informal, non formal dan formal. Ketiganya mempunyai peran yang sama
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ungkap Ketua Jurusan
PLS FIP UNP, Sufyarma di ruang kerjanya, kemarin (2/7).
Di sisi lain, kegiatan yang
berlangsung selama satu hari itu juga akan memberikan pemahaman kepada
peserta, bagaimana prospek pendidikan formal dan nonformal secara
nasional dan internasional. “Makanya yang kita datangkan, pemateri
dari Thailand dan sebagian pesertanya juga dari luar Indonesia,”
terangnya.
Terdapat tiga orang narasumber
seminar bertema “Prospek pendidikan non formal dan informal dalam
perspektif Nasional dan Internasional” itu. Seperti Head Department
Of Adult Education, Faculty of Education Srinakhariwot University,
Bangkok, Thailand Dr. Gumpanat Boriboon. Keynote Speaker,
Dirjen PAUDNI Kemendikbud pusat, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psi
dan Dosen Jurusan PLS FIP UNP, Dr Syafruddin Wahid, M.Pd.
“Kita dari kepanitiaan
menargetkan 200 peserta. Hingga sekarang sudah mendaftar sekitar 100
peserta. Ada yang dari Thailand, Malaysia, Malang, Bandung dan peserta
dari luar Sumbar lainnya. Jika nanti yang dari Sumbar banyak yang ikut,
lebih dari ketetapan itupun masih kita beri kesempatan. Ataupun peserta
yang datang pas di hari H,” kata Ketua Panitia, Syur’aini
didampingi Ketua Jurusan PLS.
Pendidikan Formal Vs Pendidikan Informal
Pendidikan, siapa yang tidak mengenyam
sebuah pendidikan. Pendidikan bisa kita dapat diberbagai tempat.
Pendidikan bisa kita dapat melalui pendidikan formal atau informal.
Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapat dari pendidikan yang
bersifat tidak resmi, seperti pendidikan alam dan pendidikan lain diluar
pendidikan disuatu lembaga sekolah.
Sedangkan pendidikan formal, yaitu
pendidikan yang biasa kita lihat di sekitar kita seperti pendidikan yang
kita peroleh di sekolah dasar hingga perguruan tinggia. Pendidikan
formal cenderung mengarah dan terpaku kepada kurikulum yang ada dan
cenderung mengikuti dari suatu sistem tertentu. Pendidikan formal lah
yang diakui oleh pemerintah di Indonesia yang disertifikasi serta
berijasah sebagai tanda kelulusan. Pendidikan formal yang memadukan
pelajaran konstektual dan praktek yang mengharapkan siswa dapat belajar
secara teori dan praktek.
Pelajaran formal dengan karakteristik
belajar dikelas dan terpusat oleh guru atau dosen sebagai pembimbing dan
pengajar dalam pembelajaran formal. Terdapat suatu reward dalam
pendidikan formal yaitu nilai atau angka tertentu yang mensimbolkan
bahwa siswa tersebut disebut pandai atau memiliki suatu kelebihan.
Selanjutnya, adalah pendidikan informal.
Pendidikan ini sangat jarang kita temui di Indonesia, entah sebab apa
pendidikan informal cenderung tidak diminati. Apakah karena kurangnya
sosialisasi pendidikan informal atau memang kurangnya pendidikan
informal di Indomesia. Sebagai contoh, terpadat suatu sekolah alam yang
bersifat tidak formal. Pendidikan ini berciri khas karena menggunakan
konsep alam. Tempat belajarnya pun bukan di kelas ruangan melainkan di
alam yang terbuka dan pelajarannya pun tidak teks book melainkan sebuah
ketrampilan-ketrampilan yang dibekali dari tentor yang sudah mahir
dengan alam.
Selain ketrampilan yang diajarkan juga
tedapat pendidikan yang bersifat etika dan tata krama guna memndidik
para siswa agar dapat bersopan santun terhadap masyarakat
disekelilingnya. Kemudian, pendidikan informal yang lainnya terkadang
tidak kita sadari, tapi sebenarnya pendidikan informal kita dapatkan
setiap saat. Misalkan pendidikan keluarga, tentunya kita semua punya
keluarga dan disetiap keluarga pasti kita pernah dapat suatu nasehat
dari orang tua kita atau dari sanak keluarga kita yang lain.
Hal itu lah yang juga bisa dimasukan dalam
pendidikan informal. Pendidikan keluarga, sangat lah penting bagi
kehidupan bermasyarakat. Dikarenakan sebelum seseorang terjun ke dalam
kehidupan bermasyarakat, seseorang terlebih dahulu pasti dapat
pendidikan keluarga dan jika di dalam keluarga kita dapat pendidikan
yang baik dan terarah seperti pendidikan mengenai akhlaq, etika, cara
bertutur kata dan pendidikan yang lainnya yang dapat mempengaruhi
perilaku seseorang terhadap kebiasaan.
Jika seseorang sudah terbiasa melakukan
sesuatunya dengan terbiasa, masa dia akan selalu melakukan sesuatu hal
juga dengan seperti apa yang dia biasa lakukan. Atas dasar itu lah
pendidikan keluarga sangat diperlukan. Karena jika seseorang telah
sukses di dalam keluarganya, bukan tidak mungkin jika seseorang terjun
ke dunia masyarakat yang lebih luas dari keluarga, maka masyarakat
tersebut akan baik pula tergantung bagaimana keluarga mendidiknya.
Itu lah pelajaran mengenai pendidikan formal
dan informal, yang kedua-duanya sebenarnya saling melengkapi dan dapat
saling bermanfaat. Kata kunci yang paling penting adalah pendidikan
sangat lah diperlukan bagi seseorang agar seseorang dapat berperilaku
baik, cerdas, beretika baik di kehidupan bermasyarakat. Jika semua orang
di sebuah lingkungan masyarakat memiliki pendidikan yang baik, maka
bisa dipastikan di lingkungan tersebut masyarakatnya bisa tentram, damai
dan nyaman hanya karena satu hal yaitu pendidikan.
Hal ini harus perlu dibina dan diterapkan
disetiap keluarga, karena keluarga merupakan unsur terkecil dalam sebuah
masyarakat. Dari hal kecil ini lah pendidikan bisa tumbuh perkembang
menjadi besar. Jika dari hal kecil ini bisa dibina dengan baik, maka hal
kecil yang tumbuh menjadi besar dapat menjadi baik bula. Tergantung
dari bibit yang kita tanam dari awal.
Posted by Unknown
CIRI CIRI PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN NON FORMAL
• Pendidikan Formal:
– Dibagi atas jenjang dg hirarkhis
– Peserta homogen
– Waktu lama
– Materi lebih akademis dan hal-hal umum
– Berlangsung formal
– Ijazah penting
• Pendidikan Informal:
– Berlangsung sepanjang masa (live long)
– Paling wajar
– Tidak secara khusus di sekolah
– Tidak diprogram atau waktu tidak tertentu
– Metode tidak formal
• Pendidikan non formal:
– Ada waktu belajar tertentu
– Metode lebih formal
– Di luar gedung sekolah formal
– Ada evaluasi yang sistematik
– Materi bersifat praktis/khusus
– Usia peserta tidak perlu seragam, dll
– Dibagi atas jenjang dg hirarkhis
– Peserta homogen
– Waktu lama
– Materi lebih akademis dan hal-hal umum
– Berlangsung formal
– Ijazah penting
• Pendidikan Informal:
– Berlangsung sepanjang masa (live long)
– Paling wajar
– Tidak secara khusus di sekolah
– Tidak diprogram atau waktu tidak tertentu
– Metode tidak formal
• Pendidikan non formal:
– Ada waktu belajar tertentu
– Metode lebih formal
– Di luar gedung sekolah formal
– Ada evaluasi yang sistematik
– Materi bersifat praktis/khusus
– Usia peserta tidak perlu seragam, dll
Posted by Unknown
PENGERTIAN PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL
Pendidikan jalur formal
adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat dimulai dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya;
termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan
umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang dilaksanakan
dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sedangkan pengertian
pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (Undang Undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat
(13).
Pendidikan
jalur formal merupakan bagian dari pendidikan nasional yang bertujuan
untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan fitrahnya,
yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan
jasmani dan rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan
bermartabat, memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan kreatif,
serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan yang mampu
mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas dan berdaya saing di era global.
PENDIDIKAN NON FORMAL
Hasil
kajian Tim reformasi pendidikan dalam konteks Otonomi daerah (Fasli
Jalal, Dedi Supriadi. 2001) dapat disimpulkan bahwa apabila pendidikan
luar sekolah (pendidikan nonformal) ingin melayani, dicintai, dan dicari
masyarakat, maka mereka harus berani meniru apa yang baik dari apa yang
tumbuh di masyarakat dan kemudian diperkaya dengan sentuhan-sentuhan
yang sistematis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan
lingkungan masyarakatnya. Strategi itulah yang perlu terus dikembangkan
dan dilaksanakan oleh pendidikan luar sekolah dalam membantu
menyediakan pendidikan bagi masyarakat yang karena berbagai hal tidak
terlayani oleh jalur formal/sekolah. Bagi masyarakat yang tidak mampu,
apa yang mereka pikirkan adalah bagaimana hidup hari ini, karena itu
mereka belajar untuk kehidupan; mereka tidak mau belajar hanya untuk
belajar, untuk itu masyarakat perlu didorong untuk mengembangkannya
melalui Pendidikan nonformal berbasis masyarakat, yakni pendidikan
nonformal dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat.
Menurut
Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
dimaksud dengan pengertian pendidikan non formal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan
yang menyediakan layanan pendidikan non-formal di Indonesia, yaitu:
a. Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) :
adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional di bidang pendidikan luar sekolah. BP-PLSP mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan pengembangan program 23 serta fasilitasi
pengembangan sumberdaya pendidikan luar sekolah berdasarkan kebijakan
Departemen Pendidikan Nasional.
b. Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB):
adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Propinsi di
bidang pendidikan luar sekolah. BPKB mempunyai tugas untuk
mengembangkan model program pendidikan luar sekolah sesuai dengan
kebijakan Dinas Pendidikan Propinsi dan kharakteristik propinsinya.
c. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB):
adalah unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di bidang
pendidikan luar sekolah (nonformal). SKB secara umum mempunyai tugas
membuat percontohan program pendidikan nonformal, mengembangkan bahan
belajar muatan lokal sesuai dengan kebijakan dinas pendidikan
kabupaten/kota dan potensi lokal setiap daerah.
d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM): suatu lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh dan untuk masyarakat. PKBM
ini merupakan wahana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sehingga
mereka semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri. PKBM
merupakan sumber informasi dan penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar
pendidikan kecakapan hidup sebagai perwujudan pendidikan sepanjang
hayat.
e. Lembaga PNF sejenis: adalah lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan
pelayanan pendidikan nonformal berorientasi life skills/keterampilan
dan tidak tergolong ke dalam kategori-katagori di atas, seperti; LPTM,
Organisasi Perempuan, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Dalam hal ini perlu disadari
bahwa pengembangan masyarakat itu akan lancar apabila di masyarakat itu
telah berkembang motivasi untuk membangun serta telah tumbuh kesadaran
dan semangat mengembangkan diri ditambah kemampuan serta ketrampilan
tertentu yang dapat menopangnya, dan melalui kegiatan pendidikan,
khususnya pendidikan nonformal diharapkan dapat tumbuh suatu semangat
yang tinggi untuk membangun masyarakat desanya sendiri sabagai suatu
kontribusi bagi pembangunan bangsa pada umumnya.
Posted by Unknown