Posted by : Unknown Friday, July 12, 2013


Pendidikan formal, non formal dan informal harus diberikan secara seimbang kepada siswa. Se­bab, anak yang cerdas sekali­pun, akan tertinggal jika hanya mengandalkan pen­didikan formal di sekolah. Di sisi lain, pen­didikan formal tidak mam­pu menampung aspirasi siswa. Un­tuk itu, semua jenis pen­­di­dikan harus saling bersi­nergi demi kemajuan bangsa.

Bagaimana membuat pen­didikan formal, non formal dan informal sejajar, Jurusan Pen­didikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (PLS FIP) UNP gelar Seminar Interna­sional (International Conference) di Axa­na Hotel, Kamis (4/7). “Di sini, kita ingin mem­berikan pema­haman kepada masyarakat, bahwa pendi­dikan dilaksanakan dalam tiga jalur. Yakni informal, non formal dan formal. Ketiga­nya mempunyai peran yang sama dalam peningkatan kuali­tas sumber daya manusia,” ung­kap Ketua Jurusan PLS FIP UNP, Sufyarma di ruang kerja­nya, kemarin (2/7).

Di sisi lain, kegiatan yang berlangsung selama satu hari itu juga akan memberikan pema­haman kepada peserta, bagai­mana prospek pendi­dikan formal dan nonformal secara na­sional dan internasio­nal. “Maka­nya yang kita da­tang­kan, pema­teri dari Thailand dan sebagian pesertanya juga dari luar Indonesia,” terangnya.

Terdapat tiga orang nara­sumber seminar bertema “Pros­pek pendidikan non formal dan informal dalam pers­pektif Na­sional dan Inter­na­sional” itu. Seperti Head Department Of Adult Education, Faculty of Education Srina­khariwot University, Bangkok, Thailand Dr. Gum­panat Bori­boon. Keynote Spea­ker, Dirjen PAUDNI Kemen­dikbud pusat, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawa­di, Psi dan Dosen Jurusan PLS FIP UNP, Dr Sya­fruddin Wa­hid, M.Pd.

“Kita dari kepanitiaan me­nargetkan 200 peserta. Hingga sekarang sudah mendaftar seki­tar 100 peserta. Ada yang dari Thailand, Malaysia, Ma­lang, Bandung dan peserta dari luar Sumbar lainnya. Jika nanti yang dari Sumbar banyak yang ikut, lebih dari ketetapan itupun masih kita beri kesem­patan. Ataupun peserta yang datang pas di hari H,” kata Ke­tua Pa­nitia, Syur’aini di­dam­pingi Ketua Jurusan PLS.

Menurutnya, sekolah non formal memiliki waktu belajar yang lebih panjang dibanding sekolah formal. Menurutnya, materi yang akan disampaikan sangat dibutuhkan untuk tenaga pengajar terutama di Pen­didi­kan Anak Usia Dini (PAUD), pengelo­la kursus dan praktisi luar seko­lah. “Seminar nanti juga akan mengupas pendekatan pedagogi dan andragogi dalam pembela­jaran. Peran lembaga pendidik dan orang tua seperti apa dan ideal­nya tenaga pen­didik itu ba­gaimana, akan

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Powered by Blogger.

- Copyright © Pendidikan Formal -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -